BARRU - Bupati Barru Ir. H. Suardi Saleh, M.Si memimpin rapat koordinasi (Rakor) penanganan pasca bencana alam yang diakibatkan oleh hujan deras disertai angin kencang, sejak Ahad 5 Desember hingga 7 Desember 2021 lalu.
Rakor tersebut digelar di Posko Terintegrasi, Bola Sobae, Kabupaten Barru, Provinsi Sulawesi Selatan, Kamis (09/12/2021) yang dihadiri Sekda Abustan, Kadis PU, Kadis Keuangan, Sat Pol PP, Dinas Kesehatan, Kadia Perhubungan, Kadis Pertanian, Baznas dan LSM.
Bupati Barru H. Suardi Saleh dalam pengarahannya menyampaikan kepada semua tim agar tetap bekerjasama terus bersinergi dan berkoordinasi dalam pengumpulan semua data terkait dampak bencana alam di Kabupaten Barru.
"Semua yang sifatnya infrastruktur segera buat perencanaan, yang sifatnya bantuan langsung segera distribusikan ke masyarakat", kata Suardi Saleh dihadapan Forkopimda dan Pimpinan OPD.
Dalam Rakor itu, Bupati dua periode ini mengapresiasi para relawan yang sudah bekerja luar biasa.
Baca juga:
Pemda dan Kejari Barru Teken MoU
|
"Saya mohon maaf, saya terlanjur harus mengikuti pemberian penghargaan apresiasi pusat, bukan berarti itu lebih penting, tapi kami anggap disini bisa menghandle, dan kami pantau dari jauh. Besoknya, saya terlanjur jadwalkan ke Kepala Perpustakaan Nasional, dan Alhamdulillah sudah disetujui untuk pembangunan perpustakaan daerah yang cukup luas dan kemungkinannya Kantor Bapenda", terangnya.
Menurut Suardi Saleh, keberangkatan nya terkait perpustakaan yang sebaiknya berada di jalan poros agar mudah dijangkau dan didatangi.
"Saya sangat yakin ini bisa dihandle teman-teman. Yang kedua terima kasih, upaya kita sudah berjalan dan Alhamdulillah, data sudah masuk sebagian, tapi ini harus di update, pengamatan kita di pascanya, saat air sudah surut", ujarnya.
Bupati menjelaskan status tanggap darurat bencana harus di backup ditunjang visualisasi, pada saat dan pasca bencana. Adapun langkah langkahnya seperti pertanian, yang baru penanaman diidentifikasi, apa ada yang perlu dibantu benih.
"Yang berat adalah kondisi fisik, infrastruktur, identifikasi kita sekitar 16 Milyar, ini berat, masih perlu didiskusikan untuk Belanja Tidak Terduga (BTT), kondisi terakhir 11 Milyar, tapi masih ada pemanfaatan yang belum dibayar", terangnya.
Lebih lanjut dikatakan, harus ada pernyataan darurat bencana, didukung visualisasi, plus ramalan BMKG sebagai pendukung yang bisa dikerjakan dengan gunakan pemeliharaan jalan, seperti jembatan Pesse sambil kita kaji BTTnya.
"Yang bisa ditangani katakanlah Paccekke, bisa ini, tapi yang berat seperti ceppaga dan Nepo, banyak membutuhkan, dan sudah ada estimasinya", ungkapnya.
"Rata-rata memang jembatan ini cukup terjal. Semuanya bergerak, lakukan upaya, kerja tim, semua harus bergerak. Hari ini kita bawa bantuan dan Alhamdulillah kita ada 100 dan Baznas 200", tandasnya.
Bupati meminta agar dibuat perencanaan dan bisa dikerjakan dengan dana pemeliharaan ini atau dana BTT, yang bisa tuntas dan tidak bisa sekaligus selesai.
"Masyarakat juga diminta untuk mendata dan identifikasi, BTT ini terbagi atas infrastruktur dan sebagian untuk bantuan ke masyarakat", pungkasnya.
Sebelumnya, Kepala BPBD Barru DR. Abustan melaporkan bencana banjir, longsor, dan angin puting beliung hampir terjadi disemua wilayah dan tadi pagi peristiwa kebakaran menghanguskan 1 unit rumah di Kaworo.
"Posko sudah menjalankan tugas, TNI - Polri juga sangat membantu untuk evakuasi selama status darurat bencana selama satu minggu. Kita juga siapkan logistik untuk diantar ke rumah warga, ke yang terdampak angin puting beliung", kunci Abustan.
(Ahkam/Humas Barru)